Pekan ini, industri teknologi menunjukkan pergerakan signifikan yang merangkum tiga isu utama: keberlanjutan lingkungan, hak cipta konten AI, dan konvergensi perangkat keras.
Meta, merilis pengumuman yang berdampak luas, mulai dari operasional data center hingga cara kita bekerja dan berkreasi.
Setelah sukses mengguncang jagat teknologi dengan pengumuman kemitraan strategis bersama OpenAI, ternyata langkah agresif Apple di sektor Kecerdasan Buatan (AI) belum berhenti.
CEO Apple, Tim Cook, baru-baru ini mengisyaratkan bahwa perusahaan raksasa asal Cupertino ini sedang merencanakan lebih banyak lagi kemitraan AI di masa depan.
Revolusi Kecerdasan Buatan (AI) telah memasuki fase Generatif, di mana kemampuan untuk menciptakan konten dan model baru secara otonom menjadi kunci. Inovasi ini membutuhkan daya komputasi yang masif, yang secara tradisional hanya tersedia di data center skala besar.
Altos Computing Inc., anak perusahaan Acer, memecahkan batasan ini dengan meluncurkan Altos BrainSphere™ GB10 F1, sebuah workstation AI ringkas yang membawa kekuatan supercomputer ke meja kerja individual.
Threads, platform media sosial berbasis teks yang menjadi pesaing utama X (Twitter), terus berupaya meningkatkan pengalaman penggunanya. Salah satu tantangan terbesar di media sosial adalah moderasi komentar dan mengatasi interaksi negatif atau Spam.
Selama ini, mencadangkan obrolan (backup chat) di WhatsApp ke layanan cloud seperti Google Drive atau iCloud memang praktis. Namun, ini sering dianggap sebagai salah satu titik lemah keamanan. Jika akun Cloud utama kamu diretas, seluruh riwayat percakapan kamu berpotensi bocor.
Platform streaming raksasa dunia, Netflix, kembali membuat gebrakan yang menarik perhatian. Bukan dengan serial atau film baru yang viral, melainkan dengan keputusan strategis untuk lebih banyak bereksperimen menggunakan format video vertikal.
Langkah ini menandai pengakuan besar-besaran bahwa cara menonton konten di perangkat seluler telah berubah drastis, dan Netflix siap beradaptasi.
Dunia pengembangan aplikasi (developer) baru saja diguncang oleh inovasi terbaru dari raksasa teknologi, Google. Melalui platform Google AI Studio yang kini tampil dengan wajah baru, Google memperkenalkan fitur revolusioner bernama “Vibe Coding”.
OpenAI selaku perusahaan di balik Chatbot fenomenal ChatGPT dan model pembuat video realistis Sora, dikabarkan sedang melebarkan sayapnya ke dunia seni suara.
Perusahaan kecerdasan artifisial (AI) asal AS tersebut dilaporkan sedang mengembangkan alat baru yang dapat menghasilkan musik hanya berdasarkan input berupa teks atau audio.