Konggres.com – Peluncuran Windows 11 dinilai relatif tenang. Hal ini tidak mengejutkan mengingat hanya sejumlah kecil perangkat PC yang bisa memasang dan menjalankannya, karena persyaratan minimal yang terlalu ketat.
Komputer yang tidak kompatibel bahkan tidak mendapatkan pemutakhiran. Perilisan itu bahkan kalah keras dengan kabar bahwa AMD memiliki masalah kinerja dengan Windows 11, termasuk di perangkat yang sebenarnya telah mendukung sistem operasi itu. Masalah yang itu kemudian diperburuk oleh Patch Tuesday pertama Windows 11.
Ada dua masalah terkait kinerja yang dikonfirmasi AMD minggu lalu. Yang pertama terkait dengan fitur “preferred core” AMD yang mencegah CPU tertentu mengalihkan thread pemrosesan ke core CPU berkinerja lebih tinggi. Masalah lainnya adalah adanya peningkatan yang signifikan dalam latensi pada cache L3 yang biasanya cepat, yang menghasilkan kelambatan keseluruhan dalam kecepatan membaca, menulis dan mentransfer data.
Kabar baiknya adalah bahwa baik Microsoft dan AMD telah mengakui masalah tersebut dan telah menjanjikan perbaikan sesegera mungkin. Namun segalanya menjadi lebih buruk setelah Microsoft meluncurkan set pembaruan pertama Windows 11. Sekarang latensi cache L3 pada CPU AMD yang terpengaruh hampir tiga kali lebih buruk dari sebelumnya.
Menurut sumber yang diterima nesabamedia.com, sistem Windows 11 yang berjalan pada AMD Ryzen 7 2700X menunjukkan latensi 31,9ns setelah patch dikirimkan, dibandingkan dengan 17ns pada minggu lalu.
Sebagai perbandingan, latensi Windows 10 untuk prosesor yang sama hanya 10ns. Uji coba juga dilakukan pada Ryzen 5 5600G, dengan latensi cache L3 40ns setelah Patch Tuesday versus 12.4ns pada Windows 10. Itu mungkin angka yang kecil, tetapi efek gabungan pada operasi memori memberikan dampak cukup besar. Dijelaskan bahwa Windows 10 memiliki throughput baca 333 GB/s sementara Windows 11 hanya 96 GB/s.
Perbaikan lain untuk masalah cache L3 ini diharapkan hadir pada Patch Tuesday bulan depan. AMD, di sisi lain, akan meluncurkan patch inti sendiri pada 21 Oktober. Sementara masalah pemutakhiran tidak begitu serius, namun hal ini masih membingungkan bahwa ternyata bug kinerja yang parah, bisa lewat begitu saja tanpa diketahui. Mengingat Microsoft telah melakukan pembatasan jumlah prosesor yang didukung untuk Windows 11.