KONGGRES.COM – Pembaruan Patch Tuesday terbaru yang telah diluncurkan sebelumnya, diketahui telah menimbulkan banyak masalah, termasuk terjadinya bootloop di server yang menjalankan Windows Domain Controller, mengacaukan Hyper-V, dan membuat penyimpanan yang menggunakan ReFS tidak bisa digunakan.
Microsoft pun akhirnya menarik pembaruan Windows Server yang dirilis sebagai Patch Tuesday, setelah banyak pengguna melaporkan bahwa pembaruan itu memiliki sejumlah bug, seperti yang dijelaskan di atas sebelumnya.
Pengguna Windows mendapatkan dua kemalangan di hari yang sama ketika Microsoft juga merilis pembaruan lainnya yang memperbaiki 97 kerentanan keamanan di Patch Tuesday bulanannya, yang juga menyebabkan pemasangan Windows rusak untuk beberapa pengguna.
Pembaruan itu adalah mencakup pembaruan Windows Server 2012 R2 KB5009624, Windows Server 2019 KB5009557 dan Windows Server 2022 KB5009555. Semua pembaruan yang tercantum itu dinyatakan bermasalah.
“Admin di Windows Domain Controller harap berhati-hati ketika memasang pembaruan keamanan bulan Januari 2022. Saya mendapatkan banyak sekali laporan mengenai server Windows yang tidak bisa booting sama sekali setelah memasang Patch Tuesday itu. Lsass.exe memicu terjadinya BSOD dengan error 0xc0000005. Ini berdampak ke semua versi Windows Server yang berperilaku sebagai pengendali domain,” ungkap pengguna dengan nama BornCity.
Pengendali domain berperilaku sebagai server untuk memproses permintaan login keamanan untuk komputer Windows. Microsoft Hyper-V adalah hypervisor bawaan untuk pembaruan Windows Server terbaru, yang mampu mengelola mesin virtual yang menjalankan sistem operasi Windows x86-64.
Kemudian yang mengalami perubahan karena pembaruan yang bermasalah itu adalah Resilient File System (ReFS), yang merupakan sistem file yang dirancang sedemikian rupa untuk melindungi data anda dan membantunya tetap aman bahkan saat mengalami masalah.
Permasalahan pada pembaruan ini pun menimbulkan polemik tersendiri, karena ini kemudian memunculkan kekhawatiran dari admin ataupun organisasi dan di sisi lain akan semakin sulit untuk meyakinkan mereka untuk segera memperbarui sistem mereka, apabila ternyata pembaruan yang dikirimkan ternyata bermasalah.
Pakar menyarankan meskipun Microsoft selalu menyarankan untuk segera melakukan pembaruan demi keamanan perangkat, langkah terbaik adalah mengujinya terlebih dahulu pada sebuah perangkat, untuk mengetahui kehandalannya, sebelum kemudian diterapkan ke perangkat yang lebih banyak.