KONGGRES.COM – Perangkat buatan Apple terkenal akan sistem keamanannya yang tinggi. Jika anda mengkhawatirkan soal pelacakan, peretasan atau malware, membeli sebuah perangkat Apple setidaknya bisa memberikan jaminan perlindungan dari ancaman-ancaman tersebut.
Lalu apa yang membuat produk buatan Apple itu berbeda? Apakah memang karena didesain dengan lebih baik? Atau hanya strategi marketing?
Ekosistem Tertutup
Semua produk Apple berada dalam sebuah ekosistem yang tertutup. Ini artinya, Apple memiliki kontrol untuk semua perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Memang tidak semua orang menyukai hal ini, karena akan memberikan rasa tidak nyaman. Namun untuk sisi keamanan, ada keuntungan tersendiri.
Pertama, pengguna Apple pada dasarnya dipaksa untuk hanya bisa mengunduh aplikasi dari App Store. Ini tentunya akan bisa mencegah pengunduhan aplikasi tidak jelas yang berpotensi mengandung malware.
Di sisi lain, perangkat Android cenderung berbeda, dengan pengaturan sistem operasi yang telah dirombak secara khusus oleh masing-masing pabrikan smartphone. Mungkin akan menguntungkan dari sisi kegunaan, namun juga bisa berujung pada munculnya celah kerentanan.
Pembaruan Rutin
Dibandingkan Android, perangkat Apple lebih rutin mendapatkan pembaruan. Ketika Apple meluncurkan sebuah versi baru dari sistem operasinya, semua pengguna Apple, setidaknya mereka yang memiliki perangkat seri terbaru, akan mendapat kesempatan untuk memasang pembaruan tersebut.
Sementara karena sifatnya yang open source, Android jauh sangat berbeda. Ketika sebuah pembaruan diluncurkan, semua tergantung dari pihak pabrikan smartphone kapan pembaruan itu akan sampai ke pengguna. Tentu, biasanya akan membutuhkan waktu lebih lama dari pertama kali pembaruan itu dirilis oleh Google, dan waktu tersebut meninggalkan celah kerentanan yang mengancam pengguna.
Android 11 hampir dirilis bersamaan dengan iOS 14. Sampai sekarang, iOS 14 sudah terpasang di lebih dari 90 persen perangkat Apple. Sedangkan Android 11 sampai sejauh ini hanya terpasang di 25 persen perangkat pengguna.
Kebijakan App Store
Ketika seorang peretas mencoba untuk menyebarkan malware atau serangan ke perangkat Apple, sebuah aplikasi menjadi jalan terbaik untuk melakukannya. Untuk masalah ini, Apple diketahui sangat berhati-hati mengenai apa yang mereka izinkan untuk dijual atau muncul di App Store. Google memiliki kebijakan yang sama, namun tidak lebih ketat dibandingkan apa yang dilakukan Apple.
Penggunaan Sandbox
Apple menerapkan kebijakan Sandboxing. Ini adalah sebuah kebijakan teknis yang diterapkan Apple di mana ketika pengguna memasang aplikasi di perangkat Apple mereka, maka itu akan terisolasi dari hal lainnya. Meski demikian, kebijakan ini masih memungkinkan sebuah aplikasi terhubung dengan aplikasi lainnya, namun sistemnya akan benar-benar terbatas.
Kebijakan semacam ini tidak ada di Android. Ketika memasang sebuah aplikasi, sistem memang akan meminta izin apa saja yang akan diberikan ke sebuah aplikasi. Namun cara ini masih bisa diakali oleh aplikasi jahat untuk secara diam-diam mendapatkan izin tanpa diketahui pengguna.
Pangsa Pasar Lebih Kecil
Ini mungkin tidak memiliki dampak secara langsung. Namun dengan tetap menjadikan harga perangkat Apple tetap mahal, akan menjadikan pasar tetap kecil, dan hal ini juga akan berdampak pada ancaman keamanan.
Menurut sebuah laporan, hanya sekitar 26 persen perangkat yang menjalankan iOS. Dan ketika para peretas ingin menentukan targetnya, angka sebesar itu bukanlah angka yang menggiurkan.
Namun hal itu bukan menjadikan Apple benar-benar jauh dari ancaman keamanan. Namun lebih cenderung pada jumlah ancaman yang tidak banyak yang cocok untuk diterapkan ke perangkat Apple.