KONGGRES.COM – Tahun lalu, Google Maps telah merilis fitur terbaru mereka yang diberi nama Fuel-Saving, untuk memberikan jarak tempuh tercepat dan hemat bahan bakar. Kini, perusahaan kembali dengan fitur yang sama namun diperluas jangkauannya hingga ke negara bagian Eropa, Senin (15/08).
Google Maps memang telah sukses merilis layanan Fuel-Saving sebagai layanan terbaik untuk menghemat bahan bakar, layanan ini telah sukses dan banyak digunakan oleh pengguna di Amerika Serikat. Karena, memberikan akses jarak yang lebih hemat bahan bakar, khususnya bagi kendaraan dengan konsumsi listrik sebagai bahan bakarnya.
Eco-Friendly juga terbilang sukses, karena memberikan akses yang lebih mudah untuk pengguna sepeda. Karena memberikan akses jalan yang lebih cepat dan terhindar dari macet, bedanya ialah fitur ini memberikan akses jalan khusus untuk sepeda saja.
Sedangkan, untuk Fuel-Saving akan memberikan akses untuk kendaraan listrik seperti sepeda motor dan mobil listrik. Google Maps akan memberikan jarak yang lebih cepat dan terhindar dari macet, sehingga lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar yang terbatas.
Setelah sukses meluncurkan layanan mereka di Amerika Serikat dan Kanada, Google telah berjanji bahwa layanan ini akan segera diperluas jangkauannya, di mana tidak hanya Amerika saja melainkan berbagai negara yang telah banyak menggunakan layanan Google Maps. Khususnya, untuk negara yang memiliki kota besar seperti di Eropa.
Bulan ini, Google telah mengumumkan bahwa layanan dari fitur Eco-Friendly dan Fuel-Saving akan segera hadir di kota-kota besar di Eropa. Kota pertama yang akan mendapatkan akses dari fitur ini ialah Jerman, disusul oleh beberapa negara lainnya yang akan masuk ke Line-up Google Maps.
Pengguna Android dan iOS akan mendapatkan pembaruan dari layanan Google Maps, dan dapat menggunakan fitur ini di Jerman untuk awal perilisannya. Namun, memang belum dibocorkan kapan waktu yang tepat untuk merilis fitur menarik yang satu ini, mengingat dibutuhkan survei yang lebih rinci untuk memberikan akses jalur yang lebih efisien.
Google Maps diperkirakan akan merilis pembaruan selanjutnya untuk pengguna dari negara Perancis, Inggris, dan beberapa negara bagian Eropa lainnya. Tentunya, negara-negara di Asia khususnya Asia Tenggara memiliki potensi yang sama, mengingat akan ada lebih banyak jalur yang tidak terdeteksi di Google Maps.