Home » IBM & NASA Buka Akses Model AI Open‑Source “Surya” untuk Prediksi Cuaca Matahari dan Iklim

IBM & NASA Buka Akses Model AI Open‑Source “Surya” untuk Prediksi Cuaca Matahari dan Iklim

by anaknongkrong
IBM

Kolaborasi canggih antara IBM dan NASA memperkenalkan sebuah model kecerdasan buatan (AI) open source bernama Surya, yang dirancang untuk aplikasi cuaca dan iklim.

Model ini dirilis di platform Hugging Face dan dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan, pengambil kebijakan, pelaku bisnis, hingga para peneliti di seluruh dunia untuk meningkatkan pemahaman dan mitigasi risiko cuaca ekstrem dan fenomena antariksa

“Surya” adalah model AI foundational yang dikembangkan dari data pengamatan matahari resolusi tinggi, guna memprediksi bagaimana aktivitas matahari akan memengaruhi Bumi serta teknologi antariksa.

Model ini dilatih menggunakan data observasi Bumi selama 40 tahun terakhir dari dataset MERRA‑2 (Modern‑Era Retrospective Analysis for Research and Applications, Versi 2) milik NASA, sehingga mampu bekerja tidak hanya secara global tetapi juga pada skala regional dan lokal.

Mengenal Surya Serta Potesinya

Dengan model ini, pengguna mendapatkan akses ke fondasi yang sangat fleksibel dan kuat dalam memproses data cuaca matahari (Space Weather).

Salah satu keunggulan utama adalah kemampuannya untuk memahami pengamatan resolusi tinggi dari permukaan serta aktivitas matahari, yang bisa berdampak pada sistem navigasi satelit, jaringan listrik, dan infrastruktur komunikasi.

“Surya” juga memungkinkan prediksi cuaca ekstrem berdasarkan observasi lokal, meningkatkan resolusi spasial simulasi iklim global, serta memperbaiki cara representasi proses fisik dalam model numerik cuaca dan klimatologi.

Karena sifatnya open source, model ini membuka kesempatan bagi berbagai pihak untuk mengembangkan aplikasi spesifik sesuai kebutuhan wilayah atau sektor, seperti pertanian, transportasi, mitigasi bencana, dan lainnya.

Mengapa Ini Penting Sekarang?

Ketergantungan manusia terhadap teknologi luar angkasa, seperti satelit, GPS, dan sistem komunikasi terus meningkat.

Gangguan aktivitas matahari bisa memiliki efek yang jauh jangkauannya, mulai dari penurunan kualitas sinyal GPS, rerouting penerbangan, hingga kerusakan satelit dan infrastruktur energi.

Di samping itu, kerugian ekonomi global akibat bahaya cuaca antariksa diprediksi bisa mencapai 2,4 triliun dolar AS dalam lima tahun, dengan kerugian tahunan bisa mencapai 17 miliar dolar AS jika tidak ada respons yang memadai.

Dengan demikian, model seperti Surya menjadi instrumen penting dalam upaya mitigasi, adaptasi, dan perencanaan iklim.

Walau sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan:

  1. Akurasi & Validasi. Model harus terus diuji di berbagai kondisi lokal supaya prediksi (terutama cuaca ekstrem atau aktivitas antariksa) bisa dipercaya.
  2. Kapabilitas Komputasi & Infrastruktur. Data resolusi tinggi dan simulasi kompleks memerlukan sumber daya komputasi dan penyimpanan yang besar; tidak semua institusi punya akses ke fasilitas seperti itu.
  3. Pemahaman Pengguna. Pengguna (baik pemerintah, komunitas riset, pelaku usaha) harus memahami keterbatasan model dan risiko interpretasi data agar hasil penggunaan model tidak disalahartikan.
  4. Keamanan & Etika Data. Meskipun open source, keamanan data dan privasi penting untuk dijaga, terutama jika ada integrasi dengan data lokal atau sensitif.

Di Indonesia, negara yang berada di garis khatulistiwa dan sering terkena dampak perubahan cuaca ekstrem, akses ke model seperti Surya dapat memperkuat mitigasi bencana (banjir, badai, kekeringan), membantu sektor pertanian dalam perencanaan musim tanam, dan meningkatkan kesiapsiagaan sistem infrastruktur terhadap gangguan antariksa atau cuaca ekstrem.

Selain itu, institusi pemerintah dan lembaga penelitian dalam negeri bisa memakai model ini untuk pengembangan lokal tanpa harus bergantung sepenuhnya pada data atau model asing yang tertutup.

Dengan merilis Surya, IBM dan NASA menunjukkan keinginan kuat untuk mendorong transparansi, kolaborasi riset, dan peningkatan kapabilitas global dalam menghadapi tantangan cuaca dan iklim.

Model AI open source ini tidak hanya sebagai alat ilmiah, melainkan juga instrumen strategi untuk mitigasi risiko dan adaptasi, terutama di masa ketika perubahan iklim dan aktivitas antariksa semakin menunjukkan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

You may also like

Leave a Comment