Meta tahun ini akan kembali merilis gebrakan teknologi terbaru mereka, setelah cukup sukses dengan perangkat VR kini Meta akan merilis pengembangan dari AI.
Meta AI sebenarnya telah dirilis di beberapa platform yang mereka miliki, sebut saja ada WhatsApp yang mana tengah diuji coba saat ini.
OpenAI sudah cukup lama berjaya dengan pengembangan AI mereka hingga bekerja sama dengan dua perusahaan raksasa dunia, Microsoft dan Apple Inc.
Sedangkan Meta baru saja merilis pengumuman bahwa mereka akan merilis AI buatan sendiri yang diberi nama Llama 3.1.
Menurut hasil yang mereka bagikan, Llama 3.1 adalah AI yang dikembangkan secara Open-Source atau sumber terbuka dan bisa diakses gratis.
Mark mengatakan bahwa Llama 3.1 saat ini akan terus dikembangkan hingga melampaui ChatGPT dari OpenAI, yang diklaim sangat memungkinkan.
CEO dari Meta tersebut mengatakan bahwa di akhir tahun 2024 nanti Llama akan menjadi AI terbaru yang mengalahkan ChatGPT dari OpenAI.
Arti dari mengalahkan mungkin ada banyak. Meta telah lebih dulu berkembang dengan perusahaan besar, yang mana saat ini menaungi berbagai macam platform besar.
Dengan memiliki WhatsApp, Facebook hingga Instagram dan Threads maka sangat mungkin bagi Mark untuk menjadikan Llama AI sebagai AI yang paling banyak digunakan nanti.
“Llama 3.1 is significantly more complex than the smaller Llama 3 models that came out a few months ago. The largest version has 405 billion parameters and was trained with over 16,000 of Nvidia’s ultraexpensive H100 GPUs. Meta isn’t disclosing the cost of developing Llama 3.1, but based on the cost of the Nvidia chips alone, it’s safe to guess it was hundreds of millions of dollars.
So, given the cost, why is Meta continuing to give away Llama with a license that only requires approval from companies with hundreds of millions of users? In a letter published on Meta’s company blog, Zuckerberg argues that open-source AI models will overtake — and are already improving faster than — proprietary models, similar to how Linux became the open-source operating system that powers most phones, servers, and gadgets today.” Mengutip dari The Verge.
Sementara itu, pengembangan Data Machine dan Machine Learning dari Meta sendiri juga dibantu oleh beberapa kerja sama mereka seperti dengan Amazon, Nvidia, Google hingga HP dan Microsoft.