KONGGRES.COM – Google Pixel 6 mewakili arah yang sama sekali baru untuk desain di jajaran produk Google Pixel. Sepertinya, smartphone tersebut tidak berupaya untuk menampilkan bagian terpenting dari Android sebagai dasarnya. Tidak harus terlihat benar-benar bersih, di mana Android menjadi satu-satunya titik fokus. Dengan bocoran yang muncul baru-baru ini, sudah jelas bahwa Google Pixel 6 ingin membawa pengalaman smartphone Google ke arah yang baru.
Gambar yang didapatkan konggres.com tersebut menunjukkan sosok Google Pixel 6 dengan semacam bagian batang di dekat kepalanya. Ini seperti jembatan, yang menampung susunan kamera. Saat kamera di smartphone itu beralih dari lensa tunggal ke lensa ganda, susunan kamera yang menghadap ke belakang berubah dari lingkaran berubah membentuk semacam modul atau wadah. Di Google Pixel 6, bentuk wadah itu membentang di sepanjang smartphone.
Sepertinya, smartphone itu kemungkinan akan dirilis dalam lebih dari satu konfigurasi, mungkin sebagai Google Pixel 6, Pro, Max ataupun XL. Bentuk body smartphone yang bocor itu juga menunjukkan adanya sebuah ruang untuk mikrofon yang berada di bagian atas, tombol power dan volume di sebelah kanan, dua susunan speaker di bagian bawah dan ruang untuk colokan USB-C.
Di sebelah kanan bawah kemungkinan adalah ruang tambahan, yang bisa digunakan untuk menempatkan lampiran atau aksesoris yang bisa muat di sekitar pergelangan tangan, mungkin seperti gantungan kunci atau lainnya. Tampilan beningnya, juga mengindikasikan bahwa mereka mencoba menunjukkan keindahan skema warna di smartphone, dan membiarkannya bersinar.
Banyak pihak menilai bahwa Google ingin benar-benar bisa bersaing dengan iPhone dan Galaxy lewat smartphone terbaru itu. Sebelumnya dilaporkan juga bahwa Google akan menggunakan prosesor yang powerful untuk smartphone barunya itu.
Diperkirakan seri Google Pixel 6 akan dirilis pada waktu yang bersamaan. Kemungkinan jadwal peluncurannya adalah pada akhir bulan September atau awal bulan Oktober tahun ini. Semoga saja, peluncurannya tidak mengalami penundaan, pasalnya kondisi pasar yang hampir seluruhnya masih belum bisa lepas dari wabah pandemi Covid-19. Sehingga apapun bisa terjadi.