Apple Inc dirumorkan akan kembali merilis seri AR terbaru mereka melalui Vision Pro, yang mana akan memasuki versi Vision Pro 2 dan diperkirakan akan rilis di tahun 2025 nanti. Rumor mengatakan bahwa Apple Inc akan merilis Vision Pro dengan harga yang lebih ekonomis, namun hal ini belum mendapatkan titik terang.
Beberapa waktu yang lalu kami juga sempat merilis berita bahwa Apple Inc akan mengembangkan Vision Pro 2 mereka dalam waktu dekat dan akan rilis awal tahun 2025 nanti, versi kedua ini akan ditargetkan ke pasar kelas menengah atau Midrange dengan spesifikasi yang telah mereka sesuaikan. Akan tetapi nampaknya berbeda dengan fakta yang kami temui.
Mengutip dari The Verge, alih-alih informasi mengenai Vision Pro 2 faktanya tim dari pengembang Vision Pro saat ini tengah memiliki proyek lainnya. Proyek yang kami temukan ini ialah pengembangan perangkat Headset terbaru dari Apple Inc, saat ini mereka bahkan telah memiliki nama kode tersendiri dengan inisial N109.
Perangkat Headset ini diklaim akan menjadi alternatif bagi mereka yang belum mampu membeli Vision Pro, apalagi Apple memang akan terus memperluas pasar mereka di Vision Pro dan ditargetkan akan rilis di China dalam waktu dekat. Perusahaan raksasa yang satu ini masih memiliki target penjualan hingga 500,000 unit di akhir tahun 2024 nanti.
With a cheaper Vision headset, which is reportedly codenamed N109, Apple aims to keep the high-res displays that make the Vision Pro stand out but remove some features and make it “at least one-third lighter,” according to The Information. The company apparently wants to price the cheaper Vision headset at a price that’s in line with a high-end iPhone; Bloomberg reported in October that Apple was aiming for a price point between $1,500 and $2,500. And The Information reports that Apple has had trouble cutting costs without compromising too much on features, so this cheaper headset may not make that 2025 goal.
Informasi yang juga dikonfirmasi oleh The Information ini mengatakan bahwa Apple memang memiliki kesulitan untuk memangkas biaya produksi mereka, mengingat Vision Pro banyak mengambil impor dari luar negeri.