Twitter belum lama ini memang telah merilis fitur baru yang disebut dengan Twitter Circle, yang memberikan akses untuk melihat cuitan dan hanya ditampilkan oleh pengguna terpilih saja. Tetapi, laporan terbaru menyebutkan Twitter mengalami kebocoran data karena fitur tersebut gagal bekerja.
Jika Instagram memiliki fitur Closed Friend, yang memungkinkan penggunanya untuk dapat mengunggah Story dan hanya dilihat oleh pengguna Instagram terpilih, maka Twitter punya Twitter Circle. Fitur yang sebenarnya memiliki fungsi yang sama, fitur ini cepat populer di kalangan pengguna platform Twitter.
Memiliki cara kerja yang sama bukan berarti memiliki sistem keamanan dan algoritma yang mirip, karena Twitter mendapatkan kasus yang berbeda karena diklaim fitur ini tidak mampu mengamankan data pengguna. Twitter mengalami masalah internal dari pengembangan fitur Twitter Circle yang mana tidak mampu memberikan keamanan kepada penggunanya.
Rombongan pengguna Twitter memberikan protes dan kecaman karena fitur Twitter Circle tidak dapat bekerja dengan baik, pengguna yang telah mengunggah cuitan melalui fitur tersebut ternyata tidak ditampilan ke pengguna yang termasuk ke dalam Twitter Circle melainkan mereka pengguna Twitter pada umumnya, atau bisa disebut fitur ini tidak bekerja.
Twitter kemarin memberikan tanggapan mereka mengenai hal ini, yang mana mengakui adanya kesalahan dari fitur mereka dan akan segera melakukan perbaikan. Untuk sementara fitur Twitter Circle dikonfirmasikan belum bisa bekerja dengan baik.
“Twitter is committed to protecting the privacy of the people who use our service, and we understand the risks that an incident like this can introduce and we deeply regret this happened,” kata Twitter dilansir dari The Guardian.
Twitter memang mendapatkan banyak ujian sejak Q3 di 2022 kemarin hingga 2024 ini, mulai dari konflik internal antara CEO Twitter dan Elon Musk, hingga kebijakan baru dari Musk yang membuat lebih dari 1,000 karyawan Twitter mengundurkan diri.
Beberapa waktu yang lalu, Twitter juga mendapatkan penurunan pendapatan yang mana diakibatkan oleh banyaknya perusahaan yang berhenti berlangganan layanan iklan di Twitter. Lantas, apakah keterpurukan Twitter akan semakin memburuk di masa yang akan datang?