Home » CEO Google: Perlambat Perekrutan Karyawan Baru

CEO Google: Perlambat Perekrutan Karyawan Baru

by anaknongkrong
Google

KONGGRES.COM – Google menjadi salah satu perusahaan yang giat merekrut karyawan baru, untuk memenuhi inovasi mereka yang selalu diperbaharui. Baru-baru ini, sebuah memo diberikan kepada karyawan Google yang menyatakan bahwa, proses perekrutan harus diminimalisir untuk saat ini, Rabu (13/7).

Menurut Internal Memo yang ditulis oleh CEO Google, Sundar Pichai menyatakan bahwa proses perekrutan karyawan Google sebisa mungkin diminimalisir, hingga pada akhir tahun 2022 ini. Perusahaan menegaskan bahwa, proses ini untuk menstabilkan jumlah karyawan agar tidak berlebihan.

Sundar menyatakan dalam memonya, bahwa karyawan harus dapat bekerja dengan performa yang lebih cepat, ini untuk kebaikan meningkatkan pengalaman dalam bekerja denga tekanan yang lebih besar, fokus yang lebih baik, dan rasa lapar akan keingintahuan.

Menurutnya, karyawan tidak perlu ditambah untuk meringankan pekerjaan, pola pikira karyawan akan segera diubah dengan adanya penambahan pekerjaan, ini berlaku hingga akhir 2022 mendatang.

Menurut memo yang ditulis, Google tidak berhenti untuk merekrut karyawan. Beberapa jenis karyawan dalam bidang tertentu masih membuka lowongan pekerjaan, seperti pada Engineering, Technical, dan beberapa peran tambahan.

Hal ini, karena memang Google sedikit kekurangan beberapa karyawan dalam bidang tertentu saja. Namun, untuk bidang manajemen jumlah saat ini masih dapat teratasi dengan sangat baik. Setidaknya, itu kata Sundar.

Di sisi lain, saat ini bukan hanya Google yang menjadi perusahaan untuk tidakl merekrut karyawan baru, ada Uber yang mana saat ini mengalami masa sulit dengan pendapatan mereka. Selain Uber, ada pula Meta yang saat ini tengah mengalami masa serius untuk tidam dulu merekrut karyawan, dan fokus pada pengembangan aplikasi.

Spotify dan Snap Inc dikabarkan tetap merekrut karyawan, namun dengan jumlah yang terbilang sedikit. Sedangkan, beberapa perusahaan besar lainnya seperti Netflix, Twitter, dan GameStop memiliki untuk memberhentikan sebagian besar karyawannya.

Nampaknya, perusahaan besar memang sedang dihadapkan dengan krisis yang berbeda-beda. Bahkan, Elon Musk dengan Tesla dikabarkan telah memberhentikan hingga lebih dari 200 karyawan pada pertengahan tahun 2022 ini.

You may also like

Leave a Comment