MediaTek nampaknya akan mulai berinovasi dengan menghadirkan teknologi baru mereka utuk seri Flagship Phone yang akan hadir di masa yang akan datang, di mana mereka akan menghadirkan NVIDIA GPU di prosesor untuk ponsel Flagship.
Perusahaan pembuat prosesor MediaTek kali ini melaporkan bahwa mereka sedang mengembangkan sebuah teknologi baru untuk prosesor mereka, kabarnya mereka akan menghadirkan teknologi yang membawa NVIDIA GPU untuk ponsel Flagship di masa yang akan datang.
Melalui DigiTimes, MediaTek sekarang sedang mengerjakan sebuah proyek yang memungkinkan mereka untuk bisa mengintegrasikan NVIDIA GPU ke dalam prosesor mereka. Prosesor ini kabarnya akan hadir di tahun 2024 nanti dan akan menjadi salah satu Major Update untuk perusahaan ini.
“MediaTek is working to integrate an Nvidia GPU into its next flagship chip offering, specifically for mobile handsets. The new chip could arrive as soon as 2024, implying it probably won’t show up in the next generation which would likely arrive later this year. Integrating an Nvidia GPU into a MediaTek smartphone chip would certainly be a major step up for the company, as MediaTek, like Qualcomm, currently relies on Arm’s GPU designs. Qualcomm, though, acquired Nuvia in 2021 which could boost future Snapdragon chips in the GPU space.”
Nampaknya kompetisi ini juga akan diikuti oleh beberapa perusahaan lainnya untuk mengembangkan teknologi mereka, di mana salah satunya kemampuan ponsel yang mendukung performa game yang lebih baik berkat GPU. NVIDIA terkenal sebagai salah satu perusahaan produsen GPU yang populer dan sudah terjamin kualitasnya.
Informasi lainnya juga datag dari AMD, yang mana menjadi salah satu perusahaan produksi GPU sama seperti NVIDIA. Kabarnya, AMD sedang bekerja sama dengan Samsung untuk membawa GPU mereka ke dalam prosesor buatan Samsung yaitu Exynos. Namun sayangnya pengembangan ini terakhir kali terdengar di varian Exynos 2200.
“AMD, previously partnered with Samsung to bring an AMD GPU to the company’s Exynos processors, but performance issues ended up leaving the Exynos 2200 mostly forgotten.”