KONGGRES.COM – April lalu, seorang miliarder Elon Musk telah memberikan pengumumannya bahwa akan segera membeli Twitter seharga $44 Biliion USD. Kabar ini berhembus dengan cepat di berbagai media, namun dilaporkan bahwa Elon tidak akan lagi mempertahankan Twitter setelah banyaknya kebijakan yang tidak sejalan dengan apa yang dia inginkan, Minggu (10/7).
Dilansir dari Bloomberg, Elon telah mengirimkan surat pernyataan bahwa dia sudah tidak ingin lagi berurusan dengan Twitter, dalam surat “Perjanjian Merger” yang dia kirimkan ke perusahaan Twitter. Elon juga mengatakan bahwa Twitter tidak memenuhi perjanjian seperti yang tertulius di “Kewajiban Kontraktual” yang mereka sepakati pada awal kontrak.
Sebagai hasil yang terlihat, maka mulai saat ini Twitter sudah tidak mendapatkan dukungan lagi dari Elon Musk. Tentunya, ini menjadi momongan di jagat media sosial yang mempertanyakan perjanjian apa yang sebenarnya antara kedua perusahaan ini.
Sebelumnya, Elon memang dikabarkan telah membeli dan mengakuisisi Twitter, dengan berbagai macam pertimbangan yang membuat dia menerima 10% keuntungan dari perusahaan. Beberapa minggu kemudian, Twitter juga telah mengumumkan bahwa pembagian in disetujui oleh perusahaan.
Namun, beberapa minggu setelah pengumuman ini diumumkan ke pubilk, Elon sering terlihat memberikan kritikannya kepada platform ini, di mana Elon mengatakan bahwa Twitter tidak memberikan kebebasan dalam berbicara.
Elon, dengan menggunakan akun Twitter pribadinya menuliskan cuitan bahwa platform tersebut berhak untuk bersuara, menurutnya Twitter membatasi opini penggunanya yang disebarluaskan.
“Saya berinvestasi di Twitter karena saya percaya bahwa platform ini mendukung kebebasan dalam berbicara, saya juga percaya bahwa berbicara merupakan hal dari semua orang untuk demokrasi,” tulis Elon, Sabtu (9/7).
Tetapi, ternyata ada banyak hal yang buruk terjadi antara Elon dan Twitter. Miliarder ini menunda sebagian besar kesepakatan mereka, karena merasa tidak senang dengan Twitter yang mengacuhkan banyak akun palsu dan spam.
Twitter memberikan jawabannya melalui Bret Taylor, yang mengatakan bahwa perusahaan akan mencoba untuk “Berkomitmen untuk Menutup Transaksi” dengan menyetujui beberapa syarat yang diminta, di mana akan mengikuti kesepatakan merger yang berlaku.
Dengan kata lain, Twitter tetap akan menuntut Elon Musk yang telah berjanji untuk membeli perusahaan tersebut, seperti yang telah dia janjikan beberapa bulan lalu. Diketahui, bahwa Elon telah membayar $3 Billion USD atas keputusan tersebut.