Meta baru saja merilis Threads beberapa hari yang lalu, platform sosial media berbasis teks ini mendapatkan banyak sekali sorotan dari pengguna internet dari kalangan pengguna Twitter dan Instagram. Namun ada konflik baru yang mana datang dari Twitter untuk Meta.
Twitter mengirimkan sebuah peringatan melalui pengacara langsung ke Meta, kemarin kami telah menjelaskan bahwa Twitter akan menuntut Meta jika perusahaan tersebut tidak menutup platform Threads.
Menurut Elon Musk dari pihak Twitter, Meta diketahui telah memperkerjakan salah satu mantan karyawan Twitter dan karyawan tersebut telah membocorkan rahasia penting perusahaan terkait dengan IP dan Trade.
Platform sosial media yang telah memiliki lebih dari 40 juta pengguna aktif tersebut dituding telah menggunakan pengaturan rahasia Twitter, bahkan surat yang dikirimkan oleh Twitter telah diterima oleh Mark Zuckerberg dan hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk melihat tanggapan Meta.
“The accusation alleges Meta hired dozens of former Twitter employees with access to Twitter trade secrets and IP which Meta used to its advantage in developing its Threads social networking app. The letter bluntly describes Threads as a Twitter “copy-cat app” and demands that Meta stop using Twitter’s trade secrets and other confidential information as such actions go against state and federal laws. The letter also reminds Meta it is not allowed to crawl or scrape Twitter’s data.”
Twitter mengklaim bahwa Meta memperkerjakan seorang yang sebelumnya bekerja di Twitter, kemudian diperkerjakan untuk mengembangkan platform Threads. Alhasil menurut dugaan Twitter, pekerja tersebut menggunakan pengaturan rahasia tertentu yang membuat Threads mirip dengan Twitter.
Melalui surat yang mereka kirimkan, Alex Spiro selaku pengacara dari Twitter juga menjelaskan dengan panjang lebar mengenai data Crawl dan Scrape yang digunakan oleh Meta melalui Threads. Spiro juga meminta agar pihak dari Meta bisa membalas surat ini dengan semestinya.
Pengguna Twitter juga tidak sedikit yang pindah ke Threads, banyak diantara mereka yang pindah karena merasa kurang nyaman dengan Elon Musk yang banyak mengubah fitur dan kebijakan di Twitter.
Baru-baru ini pengguna Twitter bahkan hanya diberikan akses untuk membaca 300 cuitan untuk pengguna gratis, tentunya ini membuat banyak pengguna Twitter merasa terganggu.
