Artificial Intellegent atau AI adalah salah satu Tools yang kian populer dan banyak diminati oleh tak hanya perusahaan besar melainkan juga khalayak umum. Ada banyak pekerjaan yang saat ini dialihkan ke AI, salah satunya ialah penuliskan konten.
Akan tetapi, ada banyak sekali kritikan ke perusahaan yang mengutamakan konten yang mana ditulis oleh AI, salah satunya ialah masalah keabsahan konten dan kualitas. AI cenderung akan mengambil berbagai macam sumber dari situs web berbeda dan menggabungkannya, sehingga mereka lebih mudah menuliskan berita.
Ini masalah utama, karena AI tidak menyertakan sumber dan cenderung tidak menggunakan informasi akurat dari berita atau konten yang tertulis. Google News salah satunya, platform buatan Google yang satu ini menggunakan tenaga AI untuk membuat berita dengan konten yang entah dari mana asalnya. Jika dilihat dari standar penulisan jurnalis, tentu ini tidak sesuai.
“Google News is increasingly full of content that’s being ripped from actual human journalists, fed through an AI, and posted online to random websites that aren’t curated in any form or fashion. These websites often pull content from dozens of other publications in an effort to capture web traffic, often pairing the content with as many ads as possible. These websites have always been a problem (often with site owners plastering the content on Reddit), but the rise of AI is just making it worse, and Google News isn’t doing a very good job at filtering this content out.”
Bagaimana tanggapan Google? Perusahaan terlihat tidak begitu peduli akan kualitas konten mereka, yang terpenting News bisa mendapatkan banyak pembaca dan Traffic untuk menampilkan iklan. Pada dasarnya berujung dengan pendapatan atau uang dari hasil iklan, semakin banyak pengunjung maka akan semakin banyak pula uang yang terkumpul.
“Kami memiliki fokus untuk mencapai peringkat terbaik dari kualitas konten yang kami sediakan, tidak peduli bagaimana itu dibuat. Konten yang dibuat oleh AI lebih banyak menarik perhatian dan rangking tanpa terbaca sebagai spam,” Kata juru bicara Google.